![]() | |
|
Dengan perintah tersebut, band ini diprogram akan bubar secara otomatis setelah Palestine merdeka dari aneksasi Israel. Ivan, salah satu pentolan band itu, menyebutnya sebagai "Proyek Kiamat".
"Walaupun pada akhirnya kami semua akan lenyap, tetapi perlawanan ini bakal tetap relevan, ha-ha-ha," kata Ivan dengan nada bergurau, kepada Hardcore Bergerak.
World Burns Death—selanjutnya disingkat W.B.D—terbilang anom. Debut band ini ditandai dengan dientaskannya mini album bertajuk Kill Your Self berisi 7 nomor yang mengudara sejak 23 Februari lalu via bandcamp.
"Tema dari lagu-lagu kami kebanyakan mengangkat isu Palestina. Sebagian lagi merupakan keresahan yang dialami di negeri kita sendiri. Kita semua tahu itu!" ujar Ivan.
Lagu berjudul Free Palestine merupakan sebuah karya berbalut ritme kasar, monoton, dan bertempo cepat khas hardcore punk. Lirik-liriknya yang dipenuhi oleh kemurkaan merupakan ejawantah dari rasa muak atas okupasi dan genosida Israel di Palestina.
"Kami sudah terlalu muak dengan para penjahat perang yang memakai pantatnya untuk berpikir bermain dengan tuhan. Sekarang dunia sudah tahu siapa teroris yang sebenarnya!" tegas laki-laki yang memiliki nama alias Juu ini.
Melalui W.B.D, Ivan cs juga menentang pelbagai bentuk eksploitasi lainnya secara sarkastik seperti yang tertuang di dalam Abang-Abangan Pang, yang menyindir kultur senioritas. Dalam Sindikat Barbarian Okpol, W.B.D ikut menyindir institusi yang baru-baru ini menyandang predikat sebagai instansi paling buruk apalagi kalau bukan "polisi".
W.B.D saat ini memilki format dengan Alpin di depan stan mikrofon, Oir pada gitar, Ziak bass, dan Ivan sendiri sebagai penggebuk drum sekaligus ikut menyokong vokal. Band ini, kata Ivan, mewarisi tekad unit-unit hardcore punk Britania Raya era 80-an seperti Disorder, Chaos UK, The Partisans dan sejawat mereka.
"Kami hanyalah perpanjangan tangan, bisa dibilang begitu, dari band-band tersebut. Walaupun mungkin belum sempurna, tetapi ya itulah punk. Kalau mau sempurna dengarkan Stecu-Stecu saja, ha-ha-ha," lagi-lagi Ivan mencoba bercanda.
Namun, Ian Mackaye dari Minor Threat-lah, yang telah mendorong Ivan dkk ke dalam skena hardcore punk lebih jauh. Melalui attitude do it yourself (DIY) dan gagasan tentang gerakan menentang alkohol dan seks bebas bernama Straight edge, band yang bergeliat di skena punk Washington DC itu memang telah memacak pilar penting bagi skena satu ini.
"Selain Minor Threat masih banyak sih, tetapi prioritas utama yang membuat kami ingin mengenal hardcore punk lebih jauh, ya Minor Threat," pungkas Ivan.
0 Komentar: