The Suse, unit hardcore punk yang menulis lagu untuk memprotes kekerasan berbalut mosh killer (dok. The Suse) NGE-BAND  hanya untuk bersenan...

Persetan dengan Skill! The Suse: Machoisme Ala Mosh Killer tak Layak Ada di Mosh Pit

The Suse, unit hardcore punk yang menulis lagu untuk memprotes kekerasan berbalut mosh killer (dok. The Suse)

NGE-BAND hanya untuk bersenang-senang, dan masa bodoh dengan skill. Apa itu skill? Kenalkan ini The Suse, kuartet hardcore punk yang baru saja melepas peluru berkaliber 59 detik berjudul Jawara Tanggung. Sebutir peluru yang sengaja dilesatkan ke kepala para mosh killer yang kerap jadi penyakit di arena mosh pit.


Jawara Tanggung merupakan ejawantah keresahan dari sang vokalis The Suse yaitu Jampeace, yang merasa bahwa ruang aman kian menyempit. Jampeace bahkan tak lagi menemukan ruang yang diharapkannya itu di mosh pit, tempat di mana seseorang harusnya merasa jauh lebih nyaman untuk melampiaskan kemarahan-kemarahan yang selama ini terepresi.


Mosh pit malah bersulih jadi semacam arena unjuk kekuatan dengan munculnya para mosh killer. The Suse menyindir fenomena kemunculan para jawara tanggung yang sok jagoan ini di dalam lirik mereka yang singkat melalui deskripsi, "berputar, terulang, masuk ke ruang terbakar, membidik, lesatkan peluru liar, kaki di kepala, dan jungkir balik."


Jawara Tanggung mengambil sudut pandang pelaku yang merasa dirinya sebagai jagoan dan bertindak semena-mena dengan cara sengaja yaitu melayangkan kepalan tangan dan tendangannya ke arah mosher lain. Anak-anak The Suse mencoba memutus mata rantai yang tak kunjung usai ini lewat lagu mereka. 


"Kami tidak menyalahkan mosh pit, tetapi kami memprotes kalian yang masih berdalih melakukan mosh killer untuk mengincar atau menyakiti temanmu yang berada di mosh pit! Jadikanlah arena mosh pit sebagai tempat yang aman untuk semua orang! Semua orang berhak menyalurkan energi negatif menjadi lebih positif tanpa terkecuali. Bila masih ingin merasa macho, di situ bukan tempat untuk kalian!" demikian pernyataan The Suse dalam rilis mereka kepada Hardcore Bergerak.


Menurut The Suse, ruang saat ini sudah disesaki dengan represivitas yang dipertontonkan oleh aparat keamanan. Mosh pit sudah seharusnya tidak dikotori oleh pelbagai budaya kekerasan ala militerisme seperti itu.


"Kami sudah muak melihat sepatu boot aparat menginjak kepala warga sipil, jangan ditambah dengan bootmu, sneakersmu, untuk melukai temanmu!" tegas The Suse.


Seperti yang disinggung di awal, The Suse sendiri pada dasarnya bukanlah sebuah formasi yang mengedepankan skill. Grup yang mencuat dari perbatasan kabupaten Sukoharjo - Klaten ini mengandalkan tagline “F*ck skill, we’re just play and free!”


Mulai melantai sejak beberapa tahun silam, The Suse kini diisi dengan formasi di mana Jampeace pada lini vokal, Muhsin pada gitar, A. Dian ada bas-vokal, dan Aronna pada dram. Dengan konfigurasi ini, kuartet yang sebelumnya bertahan dengan konsep self titled dan twin-single ini mulai menjajal mosh pit dengan warna yang cukup berbeda.[]




0 Komentar: