![]() |
Demodogs, mengentaskan sebuah video klip yang tayang di kanal YouTube berjudul City of Clash (dok. Demodogs) |
INSPIRASI dari kuartet hardcore satu ini ialah Demogorgon, monster "humanoid" berasal dari dimensi lain yang menyerang kota Hawkins dalam serial Stranger Things. Pelesetan dari Demogorgon, oleh Marvido cs menjadi Demodogs.
Demodogs lahir di Palembang, dan kini menjadi salah satu kekuatan hardcore "kritis" dalam menolak hipokrisi mengatasnamakan agama. Saat ini, mereka telah mengentaskan tiga demo yakni Avada Kedavra, City of Clash,dan Glo(ritual), dan sebuah video klip untuk lagu kedua mereka.
Menariknya, anak-anak Demodogs terpisah secara tempat atau LDR-an: vokalis dan dramer di Jakarta, sementara gitaris dan basis di Palembang. Namun, mereka bisa membuktikan bahwa bermusik adalah kerja-kerja lintas spasial.
"Secara jarak enggak ada batas kami untuk berkarya buktinya tiga lagu, satu video klip, satu debut gigs dalam waktu enam bulan sudah kami jalani. Bahkan, kami sudah menyiapkan materi EP yang siap kami rilis," ungkap salah satu personel, mewakili Demogogs kepada Hardcore Bergerak.
Demodogs sendiri dibentuk pada 2024, atas dasar pertemanan. Saat ini, Demodogs dihuni oleh Marvido Fatarozdinsyah pada lini vokal, Echwan Habibi pada gitar, Dias Cahyo pada bas, dan Fanhas Nofiantara pada dram.
Inspirasi bermusik band ini datang dari sejumlah nama, seperti Knocked Loose, END, dan Kublai Khan TX. Untuk visual, Demodogs sejumlah film bergenre fantasi seperti Harry Potter, Stranger Things, IT, hingga Game of Thrones.
Fragmentasi Demodogs terhadap hal-hal berbau fantasi tampak dari salah satu lagu mereka berjudul Avada Kedavra. Lagu ini mengutip mantra Lord Voldermort, karakter antagonis dalam film Harry Potter.
Avada Kedavra Merasuk/Avada Kedavra membusuk/Avada Kedavra Mati
"Lirik ini menggambarkan doktrin seseorang yang bisa merasuk dan membunuh karakter orang yang didoktrin," kata mereka.
Kritik Demodogs salah satunya juga dialamatkan terhadap situasi ketika seseorang yang ucapannya dianggap selalu benar dan meneriakkan antikekerasan seksual dalam skena. Namun, ternyata dialah yang melakukan perbuatan "terkutuk" tersebut.
Hardcore bagi Demodogs sendiri merupakan medium. Untuk berekspresi tanpa batasan.
"Untuk saat ini kami ingin ikut menjadi amplifikasi dalam menyuarakan perlawanan terhadap kemunafikan, kritik-kritik sosial terhadap manusia yang mengatasnamakan agama," pungkas mereka.[]
0 Komentar: