![]() |
AFTEЯSICK, unit hardcore yang bertahan dan bangkit dari hiatus (dok. AFTEЯSICK) |
AFTEЯSICK begitu matang ditempa waktu. Ketika para personelnya meninggalkan band satu per satu, sang basis menjaga agar semangat itu tetap hidup, kendati tertatih di mana ia dan band satu-satunya yang tersisa.
AFTEЯSICK berumur lebih dari satu dekade. Enjin hardcore ini mulai distarter pada 2014, sempat vakum, lalu hiatus, sebelum kembali tiarap pada 2019 akibat badai Covid-19. Titik terberat adalah 2023, di mana Angga, sang basis berusaha mempertahankan band sendirian.
Hari ini, AFTEЯSICK membuktikan bahwa band tersebut adalah baja, dengan formasi Dagul sebagai vokalis, Bagas dan Jansen masing-masing pada gitar, Angga pada bas, dan Mawaldy pada dram. Seperti namanya, AFTEЯSICK seakan menandai lembaran baru setelah mengalami badai.
Maka jadilah sebuah EP bertajuk Destiny. Album mini ini adalah deklarasi dalam menertawakan takdir. Habis gelap, terbitlah AFTEЯSICK!
In this love and pain, I’ll carve my way/With fire in my heart, I’ll seize the day/Every step away from you felt right/Until I realized I’m standing alone
Salah satu nomor dalam EP Destiny berjudul Love and Pain. Liriknya memang agak klise, tetapi di dalamnya mengandung lebih dari sekadar keterpurukan dikarenakan pengkhianatan.
Lagu lainnya berjudul Takdir, berkolaborasi dengan seorang vokalis bernama Yogha, seakan jawaban dari Love and Pain. Lagu ini menunjukkan bahwa manusia punya kekuatan untuk melawan takdir mereka sendiri.
Destiny berkekuatan total 13 menit terdiri dari lima nomor. EP ini dapat didengarkan di Spotify.[]
0 Komentar: