![]() |
Rottensovl, unit hardcore asal Depok yang baru saja merilis ulang single berjudul Resistence (dok. Rottensovl). |
Break the chains of shackles/contact with anger/free my soul shyit/from your poison suggestion.
"Resistence bisa juga disebut sebagai suatu protes dari segelintir orang atas ketidakadilan dan perusakan alam oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dan selalu memutarbalikan fakta," ujar salah satu personel Rottensovl, Digol, mewakili seluruh member band dalam wawancaranya kepada Hardcore Bergerak.
Seperti yang telah disinggung, Resistence merupakan single yang sebelumnya telah dirilis di platform musik digital Bandcamp pada akhir 2024. Single ini kembali dirilis menandai resurjensi dan keseriusan Rottensovl terutama dalam menyambut perilisan EP mereka yang hendak diluncurkan dalam waktu dekat.
Rottensovl sendiri merupakan salah kekuatan hardcore dari Depok yang terbentuk di atas semangat oldschool hardcore dengan sentuhan modern hardcore yang tak tertahankan. Personelnya berjumlah lima orang, terdiri dari Erlangga selaku penggenggam mikrofon, Tony dan Sulfan masing-masing pada gitar I dan II, Digol basis, dan Okii Putra dramer.
"Sebenernya awal terbentuknya dari ketaksengajaan. Saat itu vokalis dan gitaris kami, Erlangga, Sulfan, dan Tony datang ke gigs hardcore di dekat rumah mereka setelah sekian lama tidak pernah ke gigs karena kesibukan yang cukup padat ditambah pasca Covid-19 di mana gigs juga cukup sulit ditemukan," tutur Digol.
Sekembali dari gigs, mereka kemudian kepikiran untuk membentuk band hardcore. Digol kemudian bergabung dan mengisi jabatan basis yang masih kosong, diikuti oleh Okii Putra yang merupakan mantan dramer di Boroxides, unit hardcore asal Surabaya.
Rottensovl merupakan spektrum yang pada dasarnya diisi oleh sejumlah warna seperti Hatebreed dan Biohazard. Kuintet hardcore satu ini juga banyak mengambil inspirasi dari kekuatan hardcore yang jauh lebih kekinian seperti ROTNS, Get The Shot, hingga Gridiron.
"Rottensovl hanya ingin berkarya, didengar, dan dihargai sebagai bentuk koreksi alam atas apa yang sudah terjadi di dunia khususnya di Indonesia, dan berharap apa yang sudah berantakan ini bisa kembali selaras sesuai keinginan masyarakat pada umumnya," pungkas Digol, mewakili te
man-temannya.[]
0 Komentar: