![]() |
Dilarangberisik |
MENCUAT dari ujung timur Kotamobagu, Dilarangberisik datang mengekspansi ruang. Mengembalikan kebisingan pada tempat yang seharusnya.
Band yang mengusung old hardcore ini bisa menjadi amplifikator perlawanan yang tak terbantahkan. Dua single Dilarangberisik diciptakan untuk menggambarkan pembungkaman serta upaya bangkit melawan.
Single pertama berjudul Silence. Liriknya menggambarkan kemarahan yang diakibatkan oleh pengekangan.
"Pada single kedua Kami takkan Tunduk, kami mulai lugas tegas melawan segala bentuk penindasan, mulai dari kelaparan, perang yang tak ada henti-hentinya, perampasan hak, penindasan pada kaum yang termajinalkan dan segala ketidakadilan," jelas Buyung, vokalis Dilarangberisik kepada Hardcore Bergerak.
Dipaksa tunduk kami tak takut/Dipaksa merunduk kita bukan pengecut
Lagu Kami takkan Tunduk juga didedikasikan untuk Palestina. Pada momen-momen live, Dilarangberisik menambahkan slogan perjuangan ,"Free Palestine" ke dalam lagu tersebut.
Dilarangberisik dibentuk pada 2019. Selain Buyung, kuartet hardcore satu ini diisi oleh Coan sebagai gitaris, Adif basis, dan Ryan dramer.
Nama Dilarangberisik merupakan satire. Atas kondisi ketika Buyung dan kawan-kawan yang berulang kali pindah studio latihan karena dianggap sebagai biang kebisingan oleh penduduk setempat.[]
0 Komentar: