Foto personel Residiv oleh @ilhamtrialdii NAVA SHANDYA, adalah single yang dibangun dengan berfokus pada dimensi ambiens dan spektrum emosi ...

Residiv Lepas Nava Sandhya: Titik Nadir Keterasingan

Foto personel Residiv oleh @ilhamtrialdii


NAVA SHANDYA, adalah single yang dibangun dengan berfokus pada dimensi ambiens dan spektrum emosi yang kuat. Ia meledak dari sebuah kuartet khusus bernama Residiv, yang diisi oleh @ilhamtrialdii pada vokal dan bas, @hartmchl dan @z4krn_ di formasi ritem dan melodi, selanjutnya @roberto.raphael.suharlim pada dram. 


Single ini disebut-sebut sebagai distilasi dari atmosfer single awal mereka yang berjudul Nubuat (Lamunan). Nubuat (Lamunan) sendiri merupakan sebuah eksplorasi kebebasan struktur musikal dengan durasi lebih dari 11 menit disertai eksperimen sonik yang variatif. 


Melalui Nava Sandhya, Residiv melakukan gebrakan dengan cara memancarkan vokal kedua dalam komposisi lagu mereka. Namun, strategi ini nyatanya bukan hanya sekadar sebagai pelengkap, tetapi menjadi gletser pembawa pesan emosional yang tanpa diragukan akan memperdalam narasi lagu. 


Nava Sandhya hadir dengan lapisan seperti kesepian, kebimbangan, serta pergulatan batin lainnya saat dihadapkan pada pilihan, khususnya dalam konteks relasi dengan seseorang. Lagu ini juga menyuarakan perasaan yang seringkali tak terucap, seperti keraguan dalam melihat seseorang secara utuh, serta dilema antara empati dan kecenderungan narsistik dalam hubungan antarmanusia. 


"Kami mencoba menggambarkan kondisi batin yang penuh ambiguitas, di mana harapan, ketakutan, dan kerinduan berbaur dalam satu ruang yang sama," begitu tulis mereka dalam rilis yang diterima Hardcore Bergerak. 


Meski ditopang oleh pilar shoegaze yang kentara, sesungguhnya Nava Sandhya bergerak fleksibel menuju skop vokal skramz dengan warna yang lebih ekspresif. Lagu ini sarat akan semangat yang melankolistis serta dipenuhi atmosfer yang padat sehingga tercipta sebuah lanskap suara yang sarat akan gema dengan intensitas emosi yang signifikan. 


"Kami sengaja memilih pendekatan ini untuk menghadirkan perasaan tenggelam dalam renungan yang dalam, seolah-olah pendengar diajak masuk ke dalam ruang batin yang penuh kabut," imbuh mereka. 


Nava Sandhya melampaui sebuah karya biasa. Ia lahir dari titik nadir keterasingan paling purba, yang diakibatkan kesepian dari ruang nircahaya. 


"Ini adalah lagu yang tidak hanya bicara tentang seseorang, tetapi juga tentang bagaimana kita melihat diri sendiri dalam hubungan yang rapuh, bagaimana kita membingkai harapan terhadap orang lain, dan bagaimana kita terkadang kehilangan arah dalam memilih," pungkas mereka. 


0 Komentar: